Getaran merupakan suatu peristiwa gerak bolak balik secara teratur suatu benda melalui satu titik seimbang. Karena terjadi dengan teratur, getaran sering juga disebut dengan gerak periodik. Kuat atau lemahnya pergerakan benda tersebut dipengaruhi oleh jumlah energi yang diberikan. Semakin besar energi yang diberikan maka semakin kuat pula getaran yang terjadi. Satu Getaran sama dengan satu kali gerakan bolak balik penuh dari benda tersebut. Contoh sederhana getaran yaitu gerakan pegas yang diberikan beban, misalnya pemanfaatan pegas untuk menjadi ayunan anak.
Getaran Pada Bandul Sederhana Gambar diatas ialah contoh getaran pada bandul sederhana, berdasarkan pada bandul tersebut, Satu Kali Getaran ialah satu kali pergerakan bandul dari titik A – B – C – B – A. Satu Kali getaran juga bisa dihitung titik mulainya dengan titik B atau Titik C.
Getaran Pada Bandul Sederhana
Getaran Pada Bekas Kemudian Pada Gambar kedua adalah contoh Getaran pada pegas yang diberikan beban. Satu Kali Getaran pada Pegas Tersebut misalnya B – A – C – A – B. Satu Kali Getaran juga bisa dihitung dari titik mulainya dengan titik A atau Titik C.
Getaran Pada Pegas
Amlitudo Amplitudo yakni simpangan terjauh dari titik keseimbangan. Amplitudo bisa diartikan ialah jarak paling jauh dari titik keseimbangan saat terjadi getaran. Perhatikan kembali Gambar pada bandul dan pegas sederhana diatas.
Pada Gambar Bandul, titik keseimbangannya adalah titik B, dan Amplitudonya adalah BA dan BC. Karena semakin lama gerakan bandul akan semakin kecil, sehingga titik getaran pertamalah yang merupakan amplitudo dari bandul tersebut.
Pada Gambar Pegas, Titik keseimbangannya merupakan titik A, dan Amplitudonya adalah adalah AB dan AC. Karena semakin lama gerakan pegas juga akan semakin melemah, jadi getaran pertamalah yang merupakan amplitudo dari pegas tersebut.
Frekuensi Frekuensi Getaran yaitu banyaknya jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik. Satuan Frekuensi dalam Sistem Internasional yaitu Hertz (Hz). Dalam Fisika, Frekuensi disimbolkan dengan huruf “f” dan Rumusnya : F = n / t
Keterangan : f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz) n = Jumlah Getaran t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s)
Periode Periode yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Satuan Periode dalam Sistem Internasional adalah Sekon (s). Dalam Fisika, Periode disimbolkan dengan huruf “T” dan Rumusnya : T = t / n
Keterangan :
T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s) t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s) n = Jumlah Getaran
Periode dan Frekuensi saling berhubungan dan bisa dihubungkan satu dengan lainnya. Periode adalah kebalikan dari frekuensi demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu didapatkan persamaan : T = 1 / f dan F = 1 / T
Keterangan : T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s) f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz)
Jenis-Jenis Getaran
Secara umum dikenal dua macam jenis getaran berdasarkan proses terjadinya getaran, yakni :
1. Getaran Bebas
Getaran Bebas, adalah getaran yang terjadi ketika sistem mekanis dimulai dengan adanya gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Getaran bebas akan menghasilkan frekuensi yang natural karena sifat dinamika dari distribusi massa dan kekuatan yang membuat getaran.
Contohnya
Bandul yang ditarik kemudian dilepaskan dan dibiarkan menghasilkan getaran sampai pergerakan bandul tersebut berhenti.
2. Getaran Paksa
Getaran Paksa, ialah suatu getaran yang terjadi ketika gerakan bolak-balik karena adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran pada sistem.
Contohnya : yaitu getaran rumah yang roboh ketika gempa.
Contoh Soal Getaran
Sebuah bandul digetarkan sehingga selama 1 menit menghasilkan 40 getaran. Tentukan periodenya?
Penyelesaian :
Diketahui : t = 1 menit = 60 s n = 40 getaran
Ditanya : T = ?
Jawab :
T= t/n
T=60/40= 1,5 s
Jadi, sebuah bandul mempunyai nilai periode nya 1,5 s
STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI Gambar: Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah Buah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan majemuk. Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah. Misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah. Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas, keluih, dan nangka. Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan jenisnya, buah ada dua macam, yaitu buah sejati dan buah semu. 1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah. Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka. 2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-...
PANEL SURYA Panel Surya terinspiarsi dari reaksi pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia Sel surya : Struktur & Cara kerja Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut sebagai pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal. Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm 2 . Besar tegangan dan arus ini tidak ...
Tekanan zat Padat Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda tiap satuan luas bidang tekan. Besar tekanan dapat ditulis dalam bentuk rumus berikut. P=F/A Keterangan: P = tekanan (N/m 2 ) F = gaya tekan (N) A = luas bidang tekan (m 2 ) Dalam SI satuan tekanan adalah pascal (Pa) atau N/m 2 . Semakin besar gaya tekan, semakin besar tekanannya. Semakin luas bidang tekan, semakin kecil tekannya. Dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa: Makin besar gaya tekan yang diberikan, makin kecil tekanan yang dihasiilkan Makin kecil luas permukaan bidang tekan, makin besar tekanan yang dihasilkan. Contoh menghitung besarnya tekanan, luas bidang tekan dan gaya yang bekerja pada benda: Indah kalalo memiliki massa 50 kg pergi ke pasar dengan menggunakan sepatu hak lancip, jika tekanan yang indah berikan pada lantai 1500 N/m 2 , hitunglah berapa luas permukaan sepatu indah….!! (g = 10 m/s 2 ) Jawab: Pada penjelasan di awal, diberikan beberapa contoh p...
Comments
Post a Comment